BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian
Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk
menerangkannya
dengan tepat. Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat
sesuatu, atau kadang kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari
suatu perbuatan. Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan
terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang
dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah
dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in
selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah makalah ini, yaitu:
1. Apa
pengertian pengendalian diri ?
2. Apa dasar
dan dalil pengendalian diri ?
3. Apa contoh pengendalian
diri ?
4. Apa hikmah
pengendalian diri ?
B.
Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk :
1. Mampu
menjelaskan pengertian pengendalian diri.
2. Mampu
melafadzkan dalil tentang pengendalian diri.
3. Mampu
menyebutkan contoh mengendalikan diri.
4. Mampu
menyebutkan hikmah tanggung jawab.
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Pengendalian Diri
Pengendalian diri artinya
pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol & terkendali.
Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan seseorang dalam
menangani suatu permasalahan hidup.
Paling tidak ada tiga
alasan pengendalian diri:
·
Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif
dalam dirinya. Dan setan (iblis) selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang
lebih didominasi oleh kecenderungan negatif dalam dirinya.
·
Kedua, Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu
didahului dengan studikelayakan dan pertimbangan.
·
Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas
disebabkan oleh ketidakmauan dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia
didasarkan pada karakteristik dorongan dalam dirinya.
Salah satu meningkatkan
kemampuan mengendalikan diri ialah dengan mengenal ciri ciri orang yang
berhasil dan sukses menjalankan tugasnya. Seseorang yang tidak berhasil
mengendalikan diri biasanya:
a. Cenderung
menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya didahulukan
b. Saling ragu
- ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah, karena
khawatir gagal melakukannya.
c. Sering tidak
konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan atau mencapai
keberhasilan.
d. Membebani
diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak dapat
mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
e. Sering jenuh
dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehingga kedisplinan &
produktifitasnya menurun.
f. Sering
tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .
2. Dasar dan
Dalil Pengendalian Diri
Dasar dan dalil yang menjelaskan
tentang pengendalian diri adalah sebagai berikut:
a.
QS. Al Anfal (8): 72
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَهَاوَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا
وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا
وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ
يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
إِلَّا عَلَجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ ىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ
مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya : Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain
lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
c.
Kandungan QS. Al Anfal (8):
72
QS Al-Anfal(8) ayat 72 mengandung pesan-pesan yang
mulia, yaitu :
1) Pada peristiwa hijrah, ada tiga golongan yang disebutkan QS Al-Anfal(8)
ayat 72, yaitu:
a) Kaum Muhajirin
Kaum yang berjuang membela agama Islam dan bersedia berkorban dengan harta
dan jiwa. Oleh sebab itu mereka mendapat tempat istimewa disisi Allah SWT dan
mendapat tiga sebutan, pertama "beriman", kedua "berhijrah",
dan ketiga "berjuang dengan harta dan jiwa di jalan Allah".
b) Kaum Anshar
Kaum Anshar adalah orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT,
berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bersama-sama
berjuang di jalan Allah. Mereka bersedia menolong, dan berkorban dengan harta
dan jiwanya demi keberhasilan perjuangan Islam. Allah memberikan dua sebutan
mulia kepada mereka, pertama "pemberi tempat kediaman" dan kedua
"penolong dan pembantu".
c) Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah.
Mereka tetap tinggal di Mekah yang dikuasai oleh kaum musyrikin. Mereka
tidak dapat disamakan dengan kaum Muhajirin dan Anshar karena mereka tidak
berada dalam lingkungan masyarakat Islam, tetapi hidup di lingkungan
orang-orang musyrik. Oleh karena itu hubungan antara mereka dengan kaum
muslimin di Madinah tidak dapat disamakan dengan hubungan antara Muhajirin dan
Anshar dalam masyarakat Islam. Hubungan antara sesama mukmin di Madinah sangat
erat bahkan seperti saudara satu keturunan yang tidak lagi membedakan hak dan
kewajiban. Hubungan antara mereka dengan mukmin di madinah hanya diikat atas
dasar keimanan saja.
2. Antara Muhajirin dan Anshor saling melindungi, hidup
berdampingan dan saling tolong menolong.
3. Muhajirin dan Anshor melakukan jihad dengan harta dan jiwanya atas dorongan
keimanan kepada Allah SWT.
4. Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba-Nya.
5. QS Al-Anfal (8) ayat 72 menjelaskan bahwa Kaum Muhajirin dan Anshar telah
memberikan teladan dalam mujahadah an-nafs. Secara bahasa mujahadah artinya
bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi mujahadah
an-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau
bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT.
Dalam bahasa Indonesia mujahadah an-nafs disebut dengan kontrol diri.
Kontrol diri merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap
muslim.
Menurut Al-Qur’an nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)
Nafsu Ammarah, yaitu nafsu yang mendorong
manusia kepada keburukan (QS Yusuf [12] ayat 53)
2)
Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali
setiap perbuatan buruk (QS Al-Qiyamah [75] ayat 2)
3)
Nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang
(QS Al-Fajr [89] ayat 27-30)
4)
Dari ketiga nafsu yang disebutkan
Al-Qur’an diatas, kita tahu bahwa nafsu Ammarah mendorong manusia untuk berbuat
maksiat. Kemaksiatan akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT serta akan
menimbulkan kegelisahan dalam hati. Oleh karena itu Islam mengajarkan mujahadah
an-nafs supaya hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
5)
Hawa nafsu memiliki kecenderungan untuk
mencari berbagai macam kesenangan dengan tidak mempedulikan aturan agama. Jika
kita menuruti hawa nafsu maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan
diperbudak oleh hawa nafsu itu. Nabi Muhammad SAW menyebut jihad melawan hawa
nafsu sebagai jihad besar (jihadul akbar), sedangkan jihad memerangi
orang kafir sebagai jihad kecil (jihadul asghar). Mengapa demikian ?.
hal ini dikarenakan jihad melawan nafsu berarti jihad melawan hal – hal yang
menyenangkan, digemari, dan disukai. Sedangkan jihad melawan orang kafir
berarti jihad melawan musuh yang kita benci. Bukankah menghindari sesuatu yang
kita senangi jauh lebih berat daripada menghindari sesuatu yang kita benci ?.
3. Contoh Pengendalian Diri
a.
Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu
lawan jenis
b.
Pengendalian diri terhadap godaan mencontek
c.
Pengendalian diri terhadap nafsu amanah
Contoh Sikap
Dan Perilaku Pengendalian Diri
a.
Dalam Keluarga
·
Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan
kelebihannya.
·
Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
·
Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang
tua.
b.
Dalam
Masyarakat
·
Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci
permusuhan.
·
Saling menghormati dan menghargai orang lain.
·
Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c.
Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus
·
Patuh dan taat pada peraturan disekolah
·
Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
·
Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak
gengsi
4. Manfaat dan Hikmah Kontrol Diri
Seseorang yang melakukan kontrol diri (mujahadah an-nafs) akan
memperoleh manfaat dan hikmah sebagai berikut:
a.
Hati semakin bersih dan tenang
b. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
c. Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
d. Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong
e. Dicintai Allah SWT dan sesama manusia
f. Mendapatkan hidayah yang sempurna dari Allah SWT
g.
Mendapatkan ridha dari Allah SWT
BAB 4
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada
pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangung kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya
bagi pembaca yang budiman pada umumnya.
Maaf daftar pustaka darimana?
BalasHapuscari sendiri cok
HapusThe Wynn Las Vegas Casino - Jeopardy
BalasHapusThe Wynn Las Vegas Casino 시흥 출장마사지 The Wynn is 계룡 출장샵 the 김해 출장샵 most expensive hotel in the world and 공주 출장안마 the only hotel that bears a single word: The 김해 출장마사지 Wynn Hotel & Casino